Rangkaian magnetik terdiri dari beberapa bahan yang bersifat magnet masing-masing memiliki permeabilitas dan panjang lintasan yang tidak sama. Maka setiap bagian mempunyai reluktansi yang berbeda pula, sehingga reluktansi total adalah jumlah dari reluktansi masing-masing bagian. Reluktansi adalah besarnya fluks magnet yang dihasilkan dalam kumparan bergantung dari besaran.
Gambar.Rangkaian magnet
Inti besi yang berbentuk mirip dengan huruf C dengan lilitan kawat dan mengalir arus I, terdapat celah sempit udara yang dilewati garis gaya magnet.Rangkaian ini memiliki dua buah reluktansi yaitu reluktansi besi RmFe dan reluktansi celah udara RmLuft. Satuan Reluktansi adalah A/Wb (Amper /Weber)
Persamaan Reluktansi :Keterangan :
Rm = Reluktansi magnet (A/Wb)
Θ = Gaya gerak magnet (A)
Φ = Fluks Magnet (Wb)
l = Panjang penampang atau panjang lintasan (m)
μ = Daya hantar magnet (Wb/Am)
A = Luas peanmpang (m2)
Keterangan :
Rm = Reluktansi magnet (A/Wb)
RmFe = Reluktansi Besi (A/Wb)
RmLuft = Reluktansi Udara (A/Wb)
Keterangan :
Θ = Gaya gerak magnet
ΘFe = Gaya gerak magnet pada Besi
ΘLuft = Gaya gerak magnet pada Udara
Contoh :
1. Suatu rangkaian magnetik memiliki kuat medan magnet pada besi sebesar 600 A/m dan kerapatan fluk magnet sebesar 1,2 T. Jika panjang lintasan inti besi 80 cm, jarah celah udara 4 mm. Berapakah besar gaya gerak magnet total?
Diketahui : HFe = 600 A/m
B = 1,2 T
lFe = 80 cm = 8 x 10-1 m
lLuft = 4 mm = 4 x 10-3 m
Ditanya : Θ = ?
Jawab :
Langkah pertama menghitung nilai gaya gerak magnet pada besi (ΘFe) :
Langkah kedua menghitung nilai medan magnet pada udara (HLuft) :
Langkah ketiga menghitung nilai gaya gerak magnet pada udara (ΘLuft) :
Langkah keempat menghitung nilai gaya gerak magnet total (Θ) :
0 Komentar:
Posting Komentar